Mengapa pernikahan bisa gagal? Mostly, menurut saya, karena kurangnya komunikasi. Kurangnya komunikasi bukan hanya berarti tidak atau jarang berkomunikasi. Bisa jadi pasangan sering berkomunikasi, tetapi yang mereka komunikasikan hanya hal-hal rutin. Hal-hal yang itu-itu saja. Yang diomongin hal-hal itu saja, meskipun mungkin hal-hal rutin tersebut mengalami perkembangan.
Rutinitas ini hampir bisa dipastikan dapat menimbulkan kebosanan. Terkadang salah satu pasangan tak menyadari kebosanan yang dialami pasangannya. Terkadang pasangan berusaha untuk tidak menampakkan kebosanan yang ia alami, agar tidak dianggap banyak mau. Terkadang pasangan diam saja, tapi langsung meledak dan menyerang saat ditanya atau dituntut. Terkadang seseorang tak sadar saat pasangannya menunjukkan tanda-tanda kebosanan. Terkadang seseorang tak sadar saat pasangannya meminta sesuatu, betapapun sepelenya, namun sebenarnya penting bagi pasangannya. Berhenti memperhatikan: itu yang menyebabkan gagalnya komunikasi. Menyepelekan: itu yang berbahaya. Kesibukan dengan pekerjaan, salah satu yang membuat perhatian berkurang, dan cenderung menyepelekan hal-hal yang dianggap tidak terlalu penting. Adalah hal yang salah menganggap pasangan kita akan selalu ada..... Cuz the next thing you know, puff.. they might be gone...
Senin, 27 Mei 2013
Sabtu, 04 Mei 2013
Sense of Belonging
Hari ini Ditta mengalami kejadian ga enak.
Pertama di rumah Ditta naikin sepeda shakila, trus jatuh. Keningnya luka, bawah alisnya benjol.
Trus di Penvil Ditta sempet 'ketinggalan'. Begitu kepinginnya pulang, turun eskalator ga pake ngecek anak2. Begitu setengah eskalator baru Abang nanyain Ditta. Panik, kepingin naikin itu eskalator turun, tp banyak orang. Akhirnya Abang lari2 nyari eskalator naik. Dan nemuin Ditta udah mulai mewek, di sebelah bapak2 yg begitu liat Abang lag ngelapor: "udah mulai nangis nih Pak."
Dan di 2 kejadian itu, reaksi Fazli yang paling mengherankan. Dia bolak balik ngeliatin Ditta yang tiduran dengan plester di keningnya, dan ngomong "Aku ga mau keluarga2ku kenapa2."
Di mobil pulang dari Penvil juga Fazli seperti trauma, ngeliatin Ditta dan ngiceh soal "untung Ditta beneran ada", atau "aku takut kalo Ditta kenapa2", dan "aku harus ngelupain kejadian hari inj supaya aku ga mimpi buruk", dan "hari ini hari yang nakal".
Duh fazli.... U are so caring... Bundapapa won't let anything bad happen to you both dear.
Pertama di rumah Ditta naikin sepeda shakila, trus jatuh. Keningnya luka, bawah alisnya benjol.
Trus di Penvil Ditta sempet 'ketinggalan'. Begitu kepinginnya pulang, turun eskalator ga pake ngecek anak2. Begitu setengah eskalator baru Abang nanyain Ditta. Panik, kepingin naikin itu eskalator turun, tp banyak orang. Akhirnya Abang lari2 nyari eskalator naik. Dan nemuin Ditta udah mulai mewek, di sebelah bapak2 yg begitu liat Abang lag ngelapor: "udah mulai nangis nih Pak."
Dan di 2 kejadian itu, reaksi Fazli yang paling mengherankan. Dia bolak balik ngeliatin Ditta yang tiduran dengan plester di keningnya, dan ngomong "Aku ga mau keluarga2ku kenapa2."
Di mobil pulang dari Penvil juga Fazli seperti trauma, ngeliatin Ditta dan ngiceh soal "untung Ditta beneran ada", atau "aku takut kalo Ditta kenapa2", dan "aku harus ngelupain kejadian hari inj supaya aku ga mimpi buruk", dan "hari ini hari yang nakal".
Duh fazli.... U are so caring... Bundapapa won't let anything bad happen to you both dear.
Langganan:
Postingan (Atom)